Rabu, 12 Mei 2010

Bagian 1 : Kelahiran Pangeran Siddharta

Dalam memperingati hari Tri Suci Waisak ke 2554 BE tahun 2010, Gelanggang Anak-anak Buddhis Indonesia mengadakan lomba-lomba. Bagi siswa kelas 5 ke atas diwajibkan untuk mengikuti lomba Duta Dharma. Mengingat sebelumnya anak-anak belum pernah mengikuti lomba ini, maka selama 3 minggu berturut-turut materi sekolah minggu berisi bagaimana bercerita di depan umum beserta latihan-latihan singkat untuk setiap anak. Semua cerita yang akan mereka bawakan telah disiapkan sebelumnya oleh kakak pembina, yang diambil dari riwayat hidup Buddha. Cerita yang akan mereka bawakan berawal dari sebelum Pangeran Siddharta terlahir hingga Sang Buddha mencapai parinibbana. Inilah naskah cerita yang pertama :

Halo teman-teman se-dharma, SELAMAT PAGI SEMUANYA….
Sebelumnya terimalah salam Buddhis dari saya Namo Sanghyang Adi Buddhaya, Namo Buddhaya…
Eeemmm…., teman-teman tau gak dalam waktu dekat ini kita mau ngerayain apa??? YUP betul, dalam bulan ini kita akan merayakan hari Waisak. Hari waisak itu apa sich..
Hari waisak itu memperingati 3 peristiwa penting. Teman-teman pasti sudah tau semuanya khan? Ya, 3 peristiwa itu adalah lahirnya pangeran Siddharta, petapa Gautama mencapai penerangan sempurna dan Buddha mahaparinibbana.
Setelah ini, saya akan menceritakan kisah hidup dari Buddha Gautama secara singkat. Mari kita simak ceritanya Yukkk..
Pada jaman dahulu kala di sebuah kerajaan Sakya hiduplah seorang raja yang bernama Raja Suddhodana dan istrinya yang bernama Ratu Mahamaya. Raja dan ratu sudah lama sekali menikah, tetapi mereka belum juga di karuniai seorang anak. Hingga pada suatu malam purnama, Ratu mahamaya bermimpi yang sangat aneh. Ratu bermimpi bahwa ada seekor gajah putih yang membawa sekuntum teratai dengan belalainya yang berkilau mengelilingi ratu mahamaya sebanyak 3 kali searah dengan jarum jam dan masuk kedalam perutnya melalui sisi kanan tubuhnya.
Karena merasa heran dengan mimpinya maka, ratu pun menceritakan hal tersebut kepada raja. Raja pun segera memanggil para brahmana untuk mengartikan mimpi tersebut. Para brahmana mengartikan mimpi tersebut bahwa akan lahir seorang anak laki-laki, dan jika dia meninggalkan kehidupan berumah tangga, maka ia akan menjadi Buddha. Akhirnya tak lama kemudian, Ratu mahamaya mengandung.
Pada jaman dahulu,jika seorang wanita akan melahirkan maka ia akan pulang ke rumah orangtuanya.Ketika usia kehamilannya sudah mencapai sepuluh bulan, maka ratu mahamaya pun pulang kerumah orangtuanya dengan diiringi oleh para dayang istana. Pada saat perjalanan ke rumah orang tuanya di Devadaha, ratu mahamaya melewati sebuah taman yang sangat indah sehingga Ratu Mahamaya ingin beristirahat ditaman tersebut.Pada saat beristirahat, tiba-tiba ratu Mahamaya merasakan sakit karena akan melahirkan, dan pada saat itulah putra mahkota lahir.Kejadian itu terjadi pada hari bulan purnama bulan Vesakha, tahun 623 SM
Setelah lahir bayi tersebut langsung berjalan 7 langkah dan di setiap langkahnya akan muncul sekuntum bunga teratai. Setelah berjalan 7 langkah tangan kanan bayi tersebut menunjuk langit dan tangan kirinya menunjuk bumi lalu berkata:

“Akulah yang terluhur di dunia ini!
Akulah yang teragung di dunia ini!
Akulah yang termulia di dunia ini!
Inilah kelahiran-Ku yang terakhir!
Tak akan ada lagi kelahiran kembali bagi-Ku!”

Ratu pun segera pulang ke istana untuk memberitahukan berita bahagia ini kepada Raja. Raja dan ratu sangat senang dengan kelahiran putra mahkota, bayi yang sangat dinanti-nantikan oleh mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar