Rabu, 12 Mei 2010

Bagian 9 : Parinibbana

Setelah selama 45 tahun Buddha membabarkan dhamma dengan penuh cinta kasih kepada semua mahluk, pada usia ke 80 tahun Buddha memberitahu para siswanya bahwa Ia akan wafat atau Parinnibbana 3 bulan lagi. Tiga bulan kemudian Buddha menerima dana makanan terakhir dari Cunda yang berupa sup jamur yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia biasa karena sup jamur tersebut merupakan makanan para dewa. kemudian Buddha melanjutkan perjalanan ke Kusinara. Setiba di dua pohon sala kembar, Buddha meminta Bhikkhu ananda mengabarkan kepada orang-orang bahwa Buddha akan parinibbana malam itu. Para dewa dan manusia berkumpul untuk menghormat kepada Buddha. Semua yang hadir merasa sangat sedih dan menangis karena Buddha akan pergi selamanya. Melihat hal itu Buddha menasehati para siswanya agar tidak terlalu bersedih karena kepergiaannya. Karena kematian akan datang kepada siapa saja.
Pesan terakhir Buddha adalah :
“Para Bhikkhu, sekarang saya nyatakan kepada kalian. Segala hal yang terkondisi pasti akan hancur. Oleh karena itu, berjuanglah dengan tekun dan penuh kesadaran”
Tepat pada usia 80 tahun dimalam hari dibulan waisak 543 Sm Buddha mencapai Parinibbana.
Walaupun Sang Buddha telah parinibbana, namun Sang Buddha meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi kita, yaitu ajarannya, Dharma.
Sama halnya dengan keseluruhan cerita ini, ada beberapa hal yang patut kita teladani, seperti sifat Buddha yang penuh cinta kasih dan welas asih, semangat pantang menyerah untuk mencari obat bagi penderitaan, kerendahan hati untuk menerima saran dari siapa saja, dan semangat pelayanannya dalam menyebarkan Dharma selama 45 tahun. Semoga kita semua dapat meneladani sifat-sifat Buddha.
Sadhu Sadhu Sadhu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar