Rabu, 09 Desember 2009

Belajar Dhamma di Bonbin


Jalan-jalan ke kebun binatang sambil belajar Dhamma, why not? Itulah yang dilakukan oleh GABI Vihara Buddhayana Surabaya pada akhir November yang lalu. Kegiatan yang bertemakan kebaikan hati ini diikuti sekitar 30 anak, dan didampingi oleh beberapa orang tua dan kakak pembina GABI. Pada kegiatan ini ada target yang harus dipenuhi oleh anak-anak. Untuk anak kelas 4 ke atas, target yang diberikan adalah mereka harus mengamati kebaikan hati yang dilakukan oleh hewan-hewan di kebun binatang, sedangkan bagi anak kelas 4 ke bawah, mereka harus memberikan makan kepada hewan di sana sebagai praktek kebaikan hati.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 2.5 jam ini cukup diminati oleh anak-anak, hal ini terlihat dari antusiasme mereka untuk mengikuti kegiatan ini hingga selesai walaupun harus berjalan kaki cukup jauh mengitari kawasan kebun binatang dengan cuaca yang cukup terik. Di antara hewan-hewan yang ada di kebun binatang yang paling menarik perhatian anak-anak adalah monyet dan orang utan, mungkin karena tindak-tanduk kedua hewan ini agak mirip dengan manusia :)

Minggu, 06 Desember 2009

Shake n Twist


Namo Buddhaya,
Senang sekali rasanya, tim IPGABI Vihara Buddhayana Surabaya berhasil memenangkan lomba cipta mainan anak Buddhis yang diadakan oleh panitia HUT Buddhayana bulan Agustus yang lalu. Hasil karya yang diberi nama "Shake n Twist" ini berhasil menjadi juara III dan juara favorit pengunjung. Game ini berbentuk 3 dimensi, terdiri dari 108 kolom. Di beberapa kolom terdapat tanda-tanda yang berisi instruksi dan pertanyaan seputar Buddhis yang harus dijawab oleh peserta untuk dapat lanjut ke tahap selanjutnya. Selain itu terdapat juga beberapa tanda lain seperti skip dan reverse. Pemenangnya ialah yang paling cepat menuju ke kolom 108. Agar lebih menarik, dibuat juga aturan tambahan tidak boleh ada >1 peserta di kolom yang sama, jika ada maka peserta yang pertama kali di kolom tersebut harus mengulang lagi dari awal. Harapan kami semoga game ini dapat dimainkan oleh anak-anak Buddhis di seluruh nusantara. Sadhu3x

IBUKU

oh.. ibuku yang baik
oh... ibuku yang cantik
bahagialah selalu dalam setiap waktu
jangan ibu berduka berlinang air mata
smoga ibu bahagia itu doa ananda
la la la la la la la la
oh.. ibuku engkaulah pelita hatiku
oh.. ibuku engkaulah tumpuan harapanku

SURAT UNTUK MAMA

* untuk di atas kelas 1 SD

anak2 diminta untuk membuat surat kepada orang tua yang didalamnya berisikan permintaan maaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat dan ucapan terima kasih atas kebajikan-kebajikan disertai ucapan " aku sayang mama"

anak2 dapat di ajari lagu:
IBUKU
oh.. ibuku yang baik
oh... ibuku yang cantik
bahagialah selalu dalam setiap waktu
jangan ibu berduka berlinang air mata
smoga ibu bahagia itu doa ananda
la la la la la la la la
oh.. ibuku engkaulah pelita hatiku
oh.. ibuku engkaulah tumpuan harapanku

CERITA IBU DAN BERAS

* untuk segala usia
(agar materi lebih menarik dapat dibuat drama, panggung boneka, dll)

Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.

Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.

Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.

Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.

Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.

Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" .
Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.

Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."

Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.

Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.

Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku…… ……… …

Inti dari Cerita ini adalah:
Pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan" Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat: " Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu. .. selamanya".

HARI IBU

* Untuk segala usia

Tujuan:
- Anak mengingat kebajikan orang tua terutama ibu.
- Mengetahui kewajiban anak terhadap orang tua seperti menghormati orang tua, menyayangi, mengurangi beban orang tua (membantu orang tua), membuat orang tua bahagia.

Cerita:
KEBAJIKAN ORANG TUA

Pada suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur, yang sedang menyiapkan makan malam, dan ia menyerahkan selembar kertas yang selesai ditulisinya. Setelah ibunya mengeringkan tangannya dengan celemek, ia membacanya dan inilah tulisan si anak:

= Untuk memotong rumput minggu ini Rp. 7 500,00
= Untuk membersihkan kamar minggu ini Rp. 5 000,00
= Untuk pergi ke toko menggantikan nama Rp. 10 000,00
= Untuk menjaga adik waktu mama belanja Rp. 15 000,00
= Untuk membuang sampah setiap hari Rp. 5 000,00
= Untuk rapor yang bagus Rp. 25 000,00
= Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 12 500,00
-------------------------------------------------------------------------
Jumlah utang Rp. 80.000,00


Si ibu memandang anaknya yang berdiri di situ dengan penuh harap, dan berbagai kenangan terlintas dalam pikiran ibu itu. Kemudian ia mengambil bolpen, membalikkan kertasnya, dan menulis:

* Untuk sembilan bulan ketika mama mengandung kamu selama kamu tumbuh dalam perut mama, Gratis.
* Untuk semua malam ketika mama menemani kamu, mengobati kamu, dan mendoakan kamu, Gratis.
* Untuk semua saat susah, dan semua air mata yang kamu sebabkan selama ini, Gratis.
* Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas di waktu yang akan datang, Gratis.
* Untuk mainan, makanan, baju, dan juga menyeka hidungmu, Gratis,

Anakku. Dan kalau kamu menjumlahkan semuanya, harga cinta sejati mama adalah GRATIS.

Setelah selesai membaca apa yang ditulis ibunya, ia menatap wajah ibunya dan berkata: 'Ma, aku sayang sekali pada Mama'.

Dan kemudian ia mengambil bolpen dan menulis dengan huruf besar-besar: "LUNAS".

Minggu, 08 November 2009

Praktek Kebaikan Hati

* untuk anak kelas 1-3 SD

Tugas:
- mintalah anak mengambil satu buah hati dan mempraktekkan perintah yang tertulis di dalam hati tersebut selama 1 minggu
- jika mereka berhasil melakukan kebaikan hati sesuai dengan yang tertera, maka mereka berhak menempelkan 1 buah stiker di belakang hati tersebut

Cara membuat hati
1. sediakan kertas ukuran 15 x 15 cm
2. bentuk kertas tersebut menjadi bentuk hati (love)
3. berikan tangkai pada hati tersebut agar lebih mudah dibawa
4. pada sisi depan tempelkan perintah yang harus dikerjakan oleh anak-anak, misalnya:
- memberi makan hewan
- berdoa sebelum tidur
- merapikan tempat tidur sendiri
dsb

Lain2:
- berikan reward bagi anak yang berhasil melakukan praktek kebaikan hati selama 1 minggu penuh
- beri penjelasan terlebih dahulu kepada anak tentang tugas yang diberikan kepada mereka dan tekankan kepada mereka bahwa tugas ini harus dilakukan setiap hari, tidak boleh langsung 1 hari melakukan 7x
- tanyakan dan evaluasi tugas mereka pada minggu berikutnya

Membuat Poster Kebaikan Hati

* untuk anak kelas 4 ke atas

Bahan :
kertas karton ukuran A3
Kapas
Cat air, kuas
alat tulis
lem
dll

Petunjuk pelaksanaan
1. bagilah anak ke dalam beberapa kelompok ( 1 kelompok 4 orang )
2. Mintalah mereka membuat poster tentang kebaikan hati. Isi poster bisa juga ditentukan oleh pembina, misalnya
- "AREA BEBAS PERBUATAN BURUK"
- "AREA BERPIKIR POSITIF & KREATIF"
- "AREA BERPAKAIAN SOPAN & RAPI"
3. setelah selesai, gantungkan poster2 yang ada di tempat yang mudah terlihat (ini juga sebagai penghargaan kepada anak atas hasil karyanya)

Rabu, 28 Oktober 2009

Seember Susu

Dua ekor katak berlompatan dengan riangnya di sebuah halaman rerumputan sebuah peternakan sapi. Seorang ibu yang sedang membersihkan halaman kandang yang melihat kedua katak itu berusaha mengusir dengan sebuah gagang sapu dan membuat kedua katak itu lari ketakutan.
"Cepat, kearah sana", kata salah seekor katak itu "Saya melihat tempat persembunyian yang baik dan pasti sulit dijangkau oleh gagang sapu itu" kata si katak menunjuk arah kandang sapi perah yang ada didalam peternakan tsb.

"Ayo, cepat" seru si katak pertama dan keduanya melompat-lompat melompat tinggi, lebih tinggi, semakin tinggi lompatannya dan sangat tinggi kearah pagar kandang menuju tempat dimana mereka akan bersembunyi.
"Plung" pada lompatan terakhir, keduanya serentak mendarat di sebuah ember yang berisi susu segar dan segera mereka berenang ke tepi ember dan berusaha untuk naik keluar dari ember itu sambil sesekali melompat, tapi tidak berhasil. "Oh kawan, habislah kita kali ini, ember aluminium ini sungguh sangat licin, rasanya tidak mungkin memanjatnya, habislah kita kali ini, kita tak bisa kemana-mana lagi, kita akan mati tenggelam disini" kata katak kedua.

"Teruslah berusaha, teruslah berenang, teruslah mendayung" kata katak pertama, pasti ada cara untuk bisa keluar dari tempat ini, ayo kita pikirkan, jangan menyerah. Mereka berduapun mendayung dan berenang kesana kemari sambil sesekali melompat berusaha melewati bibir ember.

Setelah sekian jam mereka mendayung katak kedua mulai mengeluh lagi: "Ugh, saya sungguh lelah sekali, saya benar-benar kehabisan tenaga, susu ini kental sekali dan dan terlalu licin untuk keluar dari tempat ini."
"Ayo, teruslah berusaha, jangan menyerah" kata katak pertama memberi semangat.

"Percuma saja, kita tidak akan pernah keluar hidup-hidup dari tempat ini, kita pasti mati disini keluhnya makin lemah" dan gerakan katak kedua itu makin lama makin lambat dan akhirnya tidak bergerak lagi, mati.

Sementara itu katak pertama tidak putus asa, dengan sisa-sisa tenaganya masih berenang dan terus mengayunkan tangan dan kakinya sambil sesekali tetap membuat lompatan terus mencoba melewati ember yang mengurungnya.

Saat malam menjelang pagi udara terasa sangat dingin, lamat-lamat terdengar ayam berkokok dan tanpa disadari kaki-kaki katak kedua itu serasa mendapat pijakan. Katak itu sudah tidak mendayung lagi karena kakinya terasa berdiri diatas setumpuk mentega hasil karyanya semalaman.
Dan "Plop" katak itupun membuat lompatan terakhir untuk keluar dan bebas dari ember yang mengubur temannya.

Paku

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang mempunyai sifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan pemarahnya, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk menancapkan sebuah paku di pagar belakang rumah setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah menancapkan 48 buah paku ke pagar… Lalu secara bertahap jumlah itu mulai berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada menancapkan paku ke pagar rumah.

Akhirnya tibalah waktu dimana anak itu merasa bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu, dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang dipagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.” Sang ayah terdiam sejenak, lalu kembali melanjutkan kata-katanya, “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahanmu, kata-katamu telah meninggalkan bekas seperti lubang ini…di hati orang lain.”

“Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu… Tetapi tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf, luka tusukan itu akan tetap selalu ada…dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka pada fisik kita…”

Jumat, 23 Oktober 2009

Pertengkaran Antar Suku

Pada suatu waktu, ketika Sang Buddha sedang berdiam di antara Suku Sakya, Beliau menghentikan pertengkaran antara dua sanak keluargaNya, yaitu Suku Sakya dan Suku Koliya.
Cerita ini dimulai ketika Suku Koliya dan Suku Sakya memperebutkan air Sungai Rohini, yang digunakan untuk mengairi ladang-ladang mereka. Air sungai ini dibendung dalam sebuah dam atau waduk yang dibangun di antara kedua kota, yaitu kota Kapilavastu dan kota Koliya.
Waktu itu Bulan Jettamula, kedua suku itu sedang menuai hasil ladang mereka. Banyak pekerja harian dikerahkan untuk menuai hasil tanaman mereka. Ketika mereka sedang menuai panen di tepi sungai itu, penduduk Koliya yang sedang bekerja, berkata:
"Apabila air sungai ini dibagi dua, tentu saja tidak cukup untuk mengairi ladang-ladang kita. Sedangkan ladang-ladang kita ini menggunakan sistem pengairan tunggal. Seharusnya, kitalah yang menguasai air sungai ini."
Penduduk Suku Sakya yang mendengar kata-kata mereka, lalu menjawab :
"Hai, kalian jangan berkata begitu! Ladang-ladang kami juga menggunakan sistem pengairan tunggal, seharusnya kamilah yang memiliki air sungai ini."
"Enak saja! Kami tidak akan berikan air sungai ini kepadamu!"
Lama kelamaan, pembicaraan mereka makin sengit, saling mengejek dan menjelek-jelekkan pihak lainnya sehingga timbul pertengkaran, mereka mulai saling memukul. Pekerja-pekerja yang lain mulai saling menyerang, akhirnya menjadi pertengkaran besar. Pertengkaran itu menjadi semakin buruk, karena mereka saling mengejek dan menjelek-jelekkan pihak lainnya.
Pekerja-pekerja suku Koliya berkata :
"Hai, penderita kusta! Bawa anak dan istrimu pergi dari sini! Kami tidak mau dirugikan oleh gajah, kuda dan senjata-senjata yang dimiliki orang-orang buangan miskin seperti kalian ini, yang hidup hanya di bawah pohon Jujube seperti binatang!"
Karena pertengkaran semakin sengit, akhirnya masing-masing pihak lalu melaporkan pertengkaran ini kepada pimpinan mereka, yang melaporkan lagi ke atasannya. Dan seterusnya sampai akhirnya laporan pertengkaran ini sampai ke istana Raja. Kedua pihak kerajaan ini segera menyiapkan bala tentara perangnya untuk menyerang pihak lainnya. Dengan segera Suku Sakya yang datang bersama bala tentaranya berteriak :
"Hai, orang-orang Koliya, kami akan tunjukkan kekuatan dan kekuasaan kami, yang kalian katakan kami tinggal bersama dengan saudara perempuan kami."
Bala tentara Suku Koliya yang datang juga berteriak :
"Hai, orang-orang Sakya! Kami tidak takut! Akan kami tunjukkan kekuatan dan kekuasaan kami, meskipun kami hidup miskin di bawah pohon Jujube."
Ketika itu Sang Buddha melihat dengan Mata BuddhaNya, mengetahui bahwa kedua sanak saudara itu ingin berperang. Beliau berpikir :
"Kalau Aku tidak pergi kepada mereka, mereka akan saling menghancurkan. Adalah tugasKu untuk menghentikan pertempuran mereka."
Sang Buddha dengan kekuatan kesaktiannya, terbang di udara menuju tempat di mana kedua sanak keluargaNya akan bertempur. Beliau lalu duduk dengan posisi meditasi, mengambang di udara di tengah-tengah Sungai Rohini. Ketika Raja dari kedua pihak itu melihat Sang Buddha berada di udara, di tengah-tengah Sungai Rohini, dengan segera mereka membuang senjatanya dan langsung bernamaskara pada Sang Buddha, diikuti oleh seluruh bala tentaranya.
Sang Buddha bertanya :
"Apa yang kalian pertengkarkan, O Raja Mulia?"
"Kami tidak tahu, Yang Mulia."
"Siapa yang tahu?"
"Pemimpin tentara mungkin tahu."
Pemimpin tentara kemudian berkata :
"Raja Muda mungkin tahu."
Sang Buddha bertanya pada pimpinan dari kedua pihak itu, satu demi satu, akhirnya sampailah kepada pekerja harian. Pekerja harian itu menjawab :
"Pertengkaran ini hanya karena air sungai Rohini, Yang Mulia."
Kemudian Sang Buddha bertanya pada kedua Raja itu :
"Berapakah nilai air sungai itu, Raja Mulia?"
"Sangat kecil nilainya, Yang Mulia."
"Berapa besarkah nilai Khattiya (Negeri) ini, Raja Mulia?"
"Khattiya ini tidak ternilai, Yang Mulia."
"Bukanlah hal yang baik dan pantas apabila hanya karena air yang sedikit ini kalian menghancurkan Khattiya yang tidak ternilai ini."
Kedua pihak itu diam seribu bahasa. Sang Buddha berkata lagi :
"O, Raja Mulia, mengapa kalian bertindak seperti ini? Apabila saya tidak ada di sini sekarang, kalian akan bertempur, membuat sungai ini berlimbah darah. Kalian tidak pantas bertindak demikian. Kalian hidup bermusuhan, menuruti hati yang diliputi lima jenis nafsu kebencian. Saya hidup bebas dari kebencian. Kalian hidup menderita karena sakit yang disebabkan oleh nafsu kejahatan. Saya hidup bebas dari penyakit. Kalian hidup dipenuhi keinginan, dengan memuaskan lima jenis hawa nafsu keserakahan. Saya hidup bebas dari segala nafsu keserakahan."
Setelah bersabda demikian, Sang Buddha mengucapkan syair-syair ini :

"Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci, di antara orang-orang yang membenci kita hidup tanpa membenci."

(Dhammapada, Sukha Vagga no. 1)

"Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa penyakit di antara orang-orang yang berpenyakit, di antara orang-orang yang berpenyakit kita hidup tanpa penyakit."

(Dhammapada, Sukha Vagga no. 2)

"Sungguh bahagia kita hidup tanpa keserakahan di antara orang-orang yang serakah, di antara orang-orang yang serakah kita hidup tanpa keserakahan."

(Dhammapada, Sukha Vagga no. 3)

Setelah mendengar sabda-sabda Sang Buddha, kedua belah pihak merasa malu dengan apa yang mereka lakukan. Akhirnya kedua sanak keluarga itu berdamai, membagi air Sungai Rohini itu dengan adil, untuk mengairi ladang kedua belah pihak. Mereka lalu hidup berdampingan dengan damai, karena kebencian dan iri hati sudah lenyap dari hati mereka.

Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan
dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa
beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah
berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang
wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan,
ia hanya berani meminta segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya,
"berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?"
Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun".
"Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan"
kata wanita itu menambahkan.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari
dalam hatiku aku berterima kasih pada anda."

Sekian belas tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang
sangat kritis. Paradokter dikota itu sudah tidak sanggup
menanganinya.

Mereka akhirnya mengirimnya ke kotabesar, dimana terdapat dokter
spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia
mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas
pancaran aneh pada mata dokter Kelly.
Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju
kamar si wanita tersebut.

Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia
langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali
ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk
menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan
perhatian khusus pada kasus wanita itu.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh
kemenangan.. . Wanita itu sembuh !!. Dr. Kelly meminta bagian keuangan
rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan
kepadanya untuk persetujuan.

Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar
tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa
ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil
seumur hidupnya.

Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan
ada sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan
tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu..." tertanda, DR Howard Kelly..

Siswa Jitu (Eng.Ver.)

SUNDAY SCHOOL DAY (Siswa Jitu Eng.Ver.)

TRA-LA-LA-LA LA-LA-LA-LA…
TRI-Li-LI-Li LI-Li-LI-Li…
TRA-LA-LA-LA LA-LA-LA-LA-LA-LA-LA
TRI – Li – LI – Li – LI – Li – LI - Li

Today is my Sunday school day
It is the time for me to pray
To my dear Lord Buddha
And practice Dharma

Together with Sunday school friends
Listening to Dharma teaching
Hearing to the teachers say
and practice the way

Ow..Lord Buddha wanna us
Keep Calm and Mindful Everyday
Share the Love and Compassion
Spread to Everywhere

TRA-LA-LA-LA LA-LA-LA-LA…
TRI-Li-LI-Li LI-Li-LI-Li…
TRA-LA-LA-LA LA-LA-LA-LA-LA-LA-LA
TRI – Li – LI – Li – LI – Li

Kamis, 22 Oktober 2009

Siswa Yang Jitu

Tra-la-la-la-la-la-la
Tri-li-li-li-li-li-li
Tra-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la
Tri-li-li-li-li-li-li-li

Hari ini hari Minggu
Hari yang kutunggu tunggu
Tuk bertemu dengan guru-guru
Dan teman-temanku

Di acara skolah minggu
Kubelajar sungguh-sungguh
Tuk jadi siswa yang paling jitu
Dan nomer satu

Guru Buddha ajarkan
Tuk patuh dan teguh
Pada sila, samadhi, panna
Pedoman hidupku

Tra-la-la-la-la-la-la-la
Tri-li-li-li-li-li-li-li
Tra-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la
Tri-li-li-li-li-li

Rabu, 09 September 2009

Happy Buddhist Family Gathering



Pada tanggal 18-20 Juli 2009 Ipgabi Surabaya mengadakan Happy Buddhist Family Gathering. Acara ini merupakan gathering orang tua dan anak, dimana keluarga peserta berkumpul di villa yang sengaja disewa (dan dipinjam) di daerah tretes. Tujuannya adalah untuk saling mengakrabkan keluarga serta diantara keluarga murid sekolah minggu.



Dalam acara ini peserta dibagi menjadi 3 grup, yaitu orang tua, anak besar (kelas 3 keatas) dan kelas kecil (dibawah kelas 3). Para orang tua mendapatkan wejangan dari Bhikkhu Khemacaro. Bhikkhu yang juga seorang psikolog ini memaparkan mengenai kondisi perkembangan, termasuk kesulitan-kesulitan yang biasa dihadapi anak dan bagaimana orang tua bisa membantu anak untuk berkembang secara optimal.



Anak besar mengikuti sesi outbound yang dibawakan oleh Aditya, yang juga membuka badan pengadaan pelatihan / training Phoenix. Dalam outbound ini peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan mereka berkompetisi untuk mendapatkan nilai tertinggi dan menjadi kelompok terbaik



Sedangkan anak kecil mengikuti kegiatan-kegiatan yang dibawakan kakak pembina sekolah minggu seperti mendengarkan cerita dan membuat ketrampilan. Ada juga sesi mandi dan tidur siang bagi adik-adik kecil kita ini.

Tanggapan peserta sangat positif. Pada grup orang tua misalnya, saat break makan siang dan snack, setelah Bhikkhu Khemacaro selesai makan, para orang tua langsung berduyun-duyun mendatangi untuk menanyakan permasalahan-permasalahan mereka hingga terjadi 2 sesi informal diluar jadwal acara. Demikian pula dengan anak-anak yang mengikuti kegiatan, semuanya mengikuti dengan antusias dan gembira.

Pada malam harinya ada talent show menampilkan yel-yel setiap keluarga, persembahan penampilan anak bagi orang tua, serta namaskara anak kepada orang tua. Setelah itu dilanjutkan bersantai sambil membakar jagung dan roti. Panitia juga memanggil tukang sate agar peserta yang ingin menikmati sate dapat memesannya sendiri. Acara juga dimeriahkan dengan nyanyi bersama di pendopo.

Di akhir kegiatan disediakan waktu bebas bagi para peserta dan ini dimanfaatkan anak-anak untuk pergi berenang. Walaupun dingin, anak-anak tetap semangat dan ceria. Sementara para orang tua ada yang memilih untuk lari pagi di seputar kompleks kegiatan. Setelah itu sebagai acara penutup diumumkan para pemenang untuk kelompok outbound terbaik, peserta anak terbaik, yel-yel terbaik dan keluarga terkompak.

Peserta umumnya sangat terkesan dengan kegiatan ini dan merasakan manfaat yang sangat besar. Para orang tua meminta agar kegiatan serupa dapat diadakan kembali tahun mendatang. Hal ini tentunya merupakan kebanggan sekaligus tantangan bagi para pembina GABI Surabaya yang telah mendapatkan kepercayaan dari para orang tua dan anak-anak sekolah minggu.

Rabu, 29 Juli 2009

Lomba Cipta Mainan Anak Buddhis

Dalam rangka HUT Buddhayana, Panitia HUT mengadakan Lomba Cipta Mainan Anak Buddhis

Bagi yang memiliki bakat dan kreativitas ayo ikutan lomba cipta mainan anak buddhis ini.....

Batas penerimaan hasil karya adalah 12 Agustus 2009.

Syarat dan Ketentuan :
01. Terbuka untuk umum.
02. Karya adalah asli ciptaan/inovasi sendiri dan belum pernah dipublikasikan.
03. Hasil karya dalam bentuk fisik asli atau game software, dan bernuansa buddhis.
04. Hasil karya harus disertakan nama mainan dan cara memainkannya.
05. Peserta diperbolehkan mengirim lebih dari 1 hasil karyanya.
06. Seluruh hasil karya peserta menjadi hak milik penyelenggara.
07. Penyelenggara berhak memperbanyak hasil karya dan akan memberikan hak royalti kepada pencipta.
08. Lima finalis akan diundang ke Jakarta untuk ditentukan pemenangnya.
09. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
10. Lomba tertutup bagi anggota penyelenggara/ panitia.

Hasil karya dapat dikirimkan ke :
Sekretariat Panitia HUT Buddhayana
Prasadha Jinarakkhita
Jl. Kembangan Raya Blok JJ, Puri Indah, Jakarta Barat 11610
=> Cantumkan tulisan "LOMBA CIPTA MAINAN" diatas kiri bungkusan(Paket)

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
Gion Hong (0857 10 380 100)
Ivan (0818 834 671)

Hadiah Pemenang :
Juara I : Rp. 5.000.000,-
Juara II : Rp. 3.000.000,-
Juara III : Rp. 2.000.000,-
Harapan I : Rp. 1.000.000,-
Harapan II : Rp. 750.000,-

Pemenang Favorit : Rp. 750.000,-
(Pemenang ini dipilih oleh pengunjung langsung pada saat puncak perayaan HUT Buddhayana)

Minggu, 26 Juli 2009

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan inattention (gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi) , impulsif (berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibatnya), dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya. Gejala ADHD biasanya muncul sebelum anak berusia 7 tahun.
ADHD terbagi menjadi 3 subtype:
   · ADHD yang didominasi oleh hiperaktif-impulsif
          o Sebagian besar gejala (6 atau lebih) tergolong hiperaktif impulsif
          o Kurang dari 6 gejala menunjukkan tanda-tanda inattention
   · ADHD yang didominasi oleh inattentive
          o Sebagian besar gejala menunjukkan tanda-tanda gangguan pemusatan pikiran dan hanya sedikit yang menunjukkan hiperaktif impulsif
          o Anak dengan ADHD tipe ini jarang bermasalah jika digabungkan dengan anak-anak lainnya. Mereka bisa duduk dengan diam, namun tidak ada perhatian pada apa yang sedang mereka kerjakan. Akibatnya orang tua maupun guru mungkin tidak menyadari adanya gejala ADHD ini.
   · Gabungan antara hiperaktif impulsif dan inattentive
          o Sebagian besar anak-anak yang terkena ADHD adalah gabungan dari hiperaktif impulsif dan inattentive.
Sebelum seorang anak dinyatakan terkena ADHD, ada beberapa hal yang harus dipenuhi
   1. Gejala harus muncul sebelum anak berusia 7 tahun
   2. Gejala-gejala yang muncul harus terjadi terus menerus minimal selama 6 bulan
   3. Gejala-gejala tersebut harus membuat cacat nyata dalam kehidupan anak, minimal dalam 2 bidang kehidupannya:
          a. Di dalam kelas
          b. Saat bermain
          c. Di rumah
          d. Dalam masyarakat
          e. Dalam lingkungan sosial lainnya
Ada anak yang memiliki perilaku seperti ADHD, namun sebenarnya tidak. Ini bisa terjadi karena adanya situasi dan kondisi yang menjadi pemicu anak untuk bertindak seperti itu, misalnya:
   · Perceraian atau kematian dalam keluarga, orang tua kehilangan pekerjaan atau adanya perubahan yang signifikan dalam keluarga
   · Infeksi telinga yang menyebabkan masalah pendengaran sementara
   · Masalah dengan sekolah karena ketidakmampuan dalam belajar
   · Kegelisahan atau depresi
   · Kualitas tidur yang kurang baik

Gejala ADHD
gangguan pemusatan perhatian, hiperaktif, dan impulsif adalah kunci dari perilaku ADHD.
Gejala gangguan pemusatan pikiran:
   · Mudah kacau, melupakan sesuatu, sering berpindah dari satu aktivitas ke aktifitas lain
   · Sulit untuk fokus pada satu hal
   · Cepat bosan pada suatu hal kecuali jika mereka melakukan sesuatu yang menyenangkan
   · Sulit untuk memberikan perhatian saat menyelesaikan suatu pekerjaan atau mempelajari hal-hal yang baru
   · Mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah atau berpindah tugas, sering kehilangan sesuatu (misalnya pensil, mainan, lembar tugas) yanng diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan
   · Terlihat tidak mendengarkan saat diajak berbicara
   · Suka berangan-angan, mudah bingung dan agak lambat
   · Sulit untuk memproses informasi secara cepat dan akurat
   · Sulit mengikuti petunjuk
Gejala hiperaktif
   · Gelisah dan tidak dapat duduk dengan tenang
   · Berbicara terus menerus
   · Aktif dan selalu bergerak, menyentuh dan bermain dengan segala sesuatu yang dilihatnya
   · Sulit melakukan kegiatan atau pekerjaan yang membutuhkan ketenangan
Gejala impulsif
   · Tidak sabar
   · Berkata tanpa berpikir apakah itu pantas
   · Menunjukkan emosinya tanpa kontrol
   · Bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya
   · Jika mereka menginginkan sesuatu harus mendapatkannya saat itu juga, termasuk tidak dapat menunggu giliran saat bermain

Penyebab ADHD
Hingga saat ini penyebab pasti ADHD belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga berdampak ke ADHD, diantaranya faktor genetik, makanan, lingkungan fisik dan sosial.

Penanganan ADHD
Metode pengobatan yang sering digunakan merupakan gabungan dari perubahan perilaku, obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan konseling. Pengobatan dengan menggunakan obat-obatan diterapkan tergantung pada hasil diagnosa dokter dan psikolog. Selama masa terapi ini, sangat disarankan agar orang tua senantiasa berhubungan dengan dokter. Hal yang penting diperhatikan saat terapi adalah dampak obat terhadap anak, seperti penurunan berat badan, perubahan selera makan, sulit tidur malam, dan cenderung mengalami kepanikan. Efek jangka panjang terhadap penggunaan obat-obatan ini belum diketahui, namun pengobatan ini tidak disarankan untuk anak pra sekolah.

Tips untuk orang tua
Jika anak Anda mengidap ADHD, ada beberapa petunjuk yang disarankan oleh para ahli:
   · Atur dan batasi kegiatan individual anak seperti menonton TV, bermain PS2 atau mendengarkan musik dengan earphone
   · Tetapkan tugas sederhana untuk dilakukan oleh anak setiap hari, seperti membereskan mainannya, meletakkan handuk di gantungan setelah mandi, dsb. Cara ini dapat melatih anak berkonsentrasi.
   · Kembangkan keterampilan anak mengatur waktu dengan mengajaknya membuat jadwal harian.
   · Mengatur rutinitas anak berolahraga.

Senin, 08 Juni 2009

Sungguh Indah

Sungguh indah bila hidup saling mencinta
Berbagi bahagia
Sungguh indah bila hidup saling mengerti
Dan hati penuh kasih

Dimana rasa benci sirna menjauh
Seiring berlalunya waktu
Hidup pun semakin terasa bermakna
Walau hidup sesaat saja

Selasa, 19 Mei 2009

Kewajiban Anak Kepada Orang Tua

Seperti yang tercantum dalam Sigalovada Sutta, sebagai seorang anak, ada 5 kewajiban kita kepada orang tua, yaitu
1. merawat dan menyokong orang tua
Sejak di dalam kandungan, orang tua telah merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Banyak hal yang telah diberikan oleh orang tua kepada kita. Orang tua sudah memberikan kita makan, minum, tempat tinggal, dll. Orang tua juga mengajarkan kita berbagai hal dan menyekolahkan kita hingga kita menjadi anak yang cerdas. Ketika kita sedang sakit, orang tua juga selalu merawat dan menjaga kita. Oleh sebab itu sudah kewajiban kita untuk merawat orang tua sama seperti mereka merawat kita. Jika orang tua kita sakit, kita harus menemani mereka dan memperhatikan mereka.

2. melakukan tugas-tugas kewajiban kita terhadap orang tua
Seorang anak wajib untuk menyenangkan dan membahagiakan orang tua mereka, bila perlu mengorbankan kesenangan atau kepentingan sendiri demi orang tua. Kebahagiaan ini bukan hanya dari sisi materi, tapi juga kebahagiaan batin mereka. Anak dapat memberi dorongan agar mereka banyak melakukan kebajikan yang kelak akan menguntungkan bagi mereka sendiri dalam kehidupan selanjutnya.

3. mempertahankan keturunan dan tradisi keluarga
Tradisi keluarga yang baik dan sesuai dengan Dhamma harus dipelihara dengan baik. Memelihara garis silsilah dan tradisi keluarga juga berarti tidak menghamburkan harta benda keluarga dan menjaga nama baik keluarga.

4. menjadikan diri pantas menerima warisan
Seorang anak yang baik akan selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan Dhamma, menghindari hal-hal yang buruk, tidak bergaul dengan orang jahat, bergaul dengan orang-orang yang bijaksana, bersikap dewasa dalam berpikir dan bertindak, sehingga kedua orang tuanya menilai bahwa anak tersebut layak menerima warisan dari mereka. Setelah warisan itu diterima oleh si anak, warisan itu harus dikelola dengan baik, tidak dihambur-hamburkan, digunakan untuk modal usaha, atau untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, maupun bagi masyarakat atau negara. Anak juga tidak selayaknya memperebutkan warisan ketika orang tuanya meninggal.

5. melakukan perbuatan-perbuatan baik dan upacara agama setelah mereka meninggal dunia
Ketika orang tua meninggal dunia, anak wajib melakukan upacara agama. Selain itu anak juga harus melakukan pattidana atau pelimpahan jasa, misalnya :
a. Mempersembahkan makanan, jubah, obat-obatan kepada anggota Sangha
b. Berdana kepada korban bencana alam, anak yatim piatu, para tuna netra atau orang jompo
c. Melepaskan binatang-binatang yang akan mati disembelih
d. Mencetak buku-buku Dhamma yang kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan
e. Berdana untuk pembangunan atau pemeliharaan vihara
f. Bermeditasi dan lain sebagainya
Setelah itu melimpahkan jasa kebajikan tersebut kepada orang tua yang telah meninggal, semoga mereka ikut berbahagia dan semoga mereka terlahir di alam yang berbahagia. Jasa kebajikan juga dapat dilimpahkan kepada leluhur atau sanak keluarga kita yang telah meninggal dunia.

Jumat, 15 Mei 2009

Indah Waisak Suci

Sungguh indah bulan purnama siddhi
Cahyanya bersinar terangi malam
Begitu pun cahya kasih Sang Buddha
Terangi semua hati yang kegelapan

Sungguh indah waisak suci
Slalu hadir bawakan cinta
Bangkitkan smangat hidup luhur
Menuju bahagia

Waisak Waisak indah bermakna
Sampaikan pesan suci tuk semuanya

Indah Waisak

Senin, 23 Maret 2009

Membuat Kalender Kebajikan


Bahan
- kertas manila (1 dibagi 4)
- gunting
- lem
- pensil, pensil warna, crayon, spidol, tinta timbul, dsb
- kertas warna-warni atau hiasan lainnya
- gambar2 lucu yang sudah dipotong-potong (misal gambar hewan, tanaman, kartun, dsb)
- penggaris
- pelubang kertas
- tali untuk gantungan

Petunjuk pembuatan

- Bagikan kertas manila kepada anak-anak
- Letakkan semua bahan di tengah untuk mengajarkan mereka berbagi
- Katakan bahwa kita akan membuat kalender kebajikan selama 1 bulan. Kalender ini akan mereka bawa pulang dan gantungkan di kamar masing-masing. Kewajiban mereka adalah mengisi kalender tersebut dengan kebajikan yang mereka lakukan pada hari tersebut
- Minta mereka untuk membuat kalender selama 1 bulan (beri ruang yang cukup besar agar setiap kolom bisa diisi)
- Katakan bahwa mereka boleh membuat kalender tersebut semenarik mungkin dengan bahan-bahan yang telah tersedia
- Setelah kalender selesai dibuat, lubangi kalender dengan pelubang kertas dan beri gantungan

petunjuk bagi guru
- perhatikan cara mereka meminjam peralatan dari temannya, cara memberi, berbagi dsb. Jika ada yang kurang baik, minta mereka ulangi dengan cara yang baik
- ingatlah bahwa tidak semua anak pandai berkreasi, oleh sebab itu bantulah mereka dengan menyediakan gambar2 yang dapat langsung ditempel sehingga mereka tidak perlu menggambarnya.
- Jangan membantu anak dengan mengerjakan pekerjaannya, jika ingin membantu arahkan mereka, dan biarkan mereka sendiri yang mengerjakannya
- berikan pujian atas hasil karya anak-anak khususnya bagi mereka yang tidak percaya diri dengan hasil karyanya
- beri contoh agar mereka memiliki gambaran apa yang harus dibuat


Cat : untuk anak kelas 3 ke atas

Senin, 09 Februari 2009

Tantangan Pembina GABI dan Solusinya

“Kita bukan sekedar mengajar, tetapi juga ingin membawa orang lain merasakan manfaat dhamma dalam kehidupannya”

Kutipan kalimat di atas hendaknya menjadi sebuah motivasi bagi kita agar dapat menjadi pembina GABI yang kreatif. Menjadikan kita sebagai seorang pembina yang tidak kehabisan akal dan bahan dalam membina GABI.

Berikut ini adalah permasalahan yang biasa dihadapi oleh pembina GABI serta solusinya:

Bagaimana persiapan terpenting sebelum mengajar?

Bagi seorang pembina GABI, selain persiapan yang matang terhadap bahan mengajar, yang jauh lebih penting untuk dipersiapkan dengan serius adalah: persiapan batin.
Persiapan batin artinya pembina harus menjadikan batin benar-benar bersih, dan yakin bahwa apa yang dilakukan adalah semata-mata karena Dhamma. Keyakinan terhadap kebenaran Dhamma yang dirasakan dalam batin mendorong seorang pembina untuk membaginya kepada orang lain termasuk kepada anak-anak GABI. Jadi pengalaman religius tentang Dhamma sangat penting. Seorang pembina harus yakin bahwa Dhamma yang dibagikan kepada orang lain benar-benar telah dirasakannya dan akan pula dirasakan oleh orang lain.
Persiapan batin berhubungan dengan sejauh mana praktik Dhamma setiap pembina GABI, semakin tipis pengalaman Dhamma yang dimiliki semakin rendah kualitas keberhasilan pembinaan kita terhadap anak-anak.

Saya ingin membina GABI tetapi saya tidak bisa menyanyi, apa yang harus saya lakukan?

Jika Anda tidak pandai menyanyi, jangan khawatir. Untuk menjadi seorang pembina GABI tidak harus pandai menyanyi. Yang Anda perlukan adalah keberanian, dan berikut tips-tips penting,yang bisa Anda coba:
a. Pilihlah lagu-lagu yang telah dikuasai dengan baik, jika lagu tersebut baru, kuasai dan pelajari terlebih dahulu
b. Kuasai nada, irama, dan ketukannya (pastikan Anda dapat menyanyikannya dengan benar)
c. Hafalkan syair lagunya (sampai anda hafal)
d. Jika ada pengiring lagu, perhatikan intro dan iringannya (Pastikan Anda tahu benar, dan kuasai kapan saat memulai dan kapan harus selesai. Berlatihlah dengan pengiring musik).
e. Pilih nada yang pas, jangan memilih nada terlalu tinggi atau rendah. Konsultasikan ini dengan orang yang telah menguasai musik.
f. Pilihlah juga variasi irama yang sesuai dengan suasana yang diinginkan.

Latihan yang cukup merupakan persiapan yang terbaik. Untuk pemula dapat meminta seorang guru pendamping yang telah menguasai lagu dan musik. Mintalah guru pendamping mengangkat suara terlebih dahulu. Dengan demikian semakin berpengalaman kita, pasti semakin menguasai lagu-lagu tersebut. Karena tidak ada lagu-lagu dhamma/gita yang sulit, umumnya mudah, asalkan sering menyanyikannya.

Sikap mental yang bagaimana yang harus ditunjukkan oleh seorang pembina GABI?

a. Menjadi teladan
Kita tidak dapat memimpin orang yang menilai perilaku kita kurang baik. Seseorang yang dikenal berprilaku buruk tidak dapat menjadi guru, kendatipun ia sangat berbakat. Bertobatlah dan tunjukkan perubahan hidup kita, jadilah teladan yang baik.

b. Friendly formula
Bersikaplah sebagai seorang sahabat/saudara bagi anak didik kita. Jangan menggurui, angkuh dan lain sebagainya. Bersikaplah wajar dan rendah hati.

c. Anda adalah duta dhamma
Seorang duta (utusan Dhamma) harus sadar bahwa kita bukanlah aktor/aktris atau guru biasa, melainkan kita adalah alat. Alat yang dipakai untuk menyampaikan kebenaran (Dhamma) untuk membimbing anak-anak yang masih kecil.

Bahasa/ gaya bicara yang bagaimana yang sebaiknya dipakai?

Berbicaralah dengan mantap, percaya diri. Berbicaralah secara wajar dan jangan dibuat-buat. Perhatikan konsep friendly formula.

a. Menguasai bahasa anak
Seorang pembina GABI harus menguasai bahasa yang komunikatif dengan anak-anaknya, terutama dengan bahasa ibu atau dengan bahasa Indonesia yang sudah akrab dengan anak-anak. Anak-anak harus dapat memahami ucapan guru dalam mengajar. Selain itu perhatikan juga: Siapakah anak didik kita? Usia, bahasanya, kesukaannya, latar belakang keluarganya, dan lainnya. Pendek kata, kuasai dunia mereka.

b. Teknik yang perlu dilatih
Beberapa hal yang perlu dilatih agar ucapan kita dapat ditangkap dengan jelas. Berbicaralah dengan vokal, suara jelas dan jangan teralalu cepat. Berlatihlah berbicara sendiri dengan mendengarkannya baik-baik.

c. Bagaimana melatih suara kita?
Usahakan volume dan warna suara kita jelas dan dapat dimengerti tanpa dibuat-buat. Intonasi suara harus diatur keras atau lembutnya suara, panjang atau pendeknya suara, cepat atau lambatnya suara, turun atau naiknya suara.

Bagaimana sikap guru saat berdiri di depan murid?

a. Berdirilah dengan tenang
b. Pada saat berjalan, berjalanlah dengan tenang, jangan terburu-buru. Kesankan bahwa kita bersemangat dan mantap untuk mengajar.
c. Berdirilah di tempat yang strategis yang dapat dilihat dengan baik oleh semua anak.
d. Usahakan tubuh tetap rileks dan pandangan mata tetap tenang.

Persiapan dasar apa yang harus dilakukan?

a. Penguasaan tujuan dan suasana yang hendak dibangun
Jika seorang guru/pembina GABI tidak menguasai tujuan acara dan tidak merencanakannya akan berakibat menyimpang dari tujuan dan suasana tidak seperti yang diinginkan. Jadi seorang pembina haruslah tahu apa tujuan acara dibuat, suasana yang diinginkan, ruangan yang digunakan, dan lainnya.

b. Coba hayati suasana yang mungkin terjadi.
Setelah semua acara dipilih, cobalah membayangkan apa yang mungkin terjadi dengan susunan acara tersebut. Apakah anak-anak akan senang, bosan, jenuh, tenang, dan sebagainya. Berlatihlah memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pelaksanaan acara GABI yang sudah kita susun. Kemudian pikirkan bagaimana menghadapi kemungkinan yang akan timbul.Periksa lagi sampai kita yakin persiapan kita cukup baik. Memang semakin berpengalaman, semakin peka juga seorang guru. Berlatihlah dan berdoa agar para Buddha dan para Bodhisatva memberikan berkah dan dorongan atas apa yang kita lakukan.

c. Buatlah catatan kecil untuk pegangan anda sendiri.
Jika kita sudah mulai membina acara GABI, kita akan menjadi pusat perhatian anak-anak. Pada saat itu bahaya terbesar adalah kita menjadi tegang, sehingga dapat berakibat kita dapat melupakan apa yang seharusnya kita lakukan. Untuk menghindari kemungkinan tersebut, sebaiknya buatlah catatan kecil di sebuah kertas kecil, cukup tulis topik pembicaraan, susunan acara, pengumuman dan hal-hal penting untuk diingat.

Bagaimana dengan penampilan guru di kelas?

Penampilan pembina sebagai seorang guru dan pendidik mental sebaiknya memperhatikan:
a. Pakaian yang akan dikenakan, pilih yang sederhana, sopan namun berkesan baik dan rapi.

b. Pilih make up yang wajar dan menarik, tetapi tidak menor (jangan berlebihan). Sebaiknya juga tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan.

c. Sesaat sebelum acara dimulai, jangan sibuk atau mencari kesibukan, baik dengan bersenda gurau, atau berjalan hilir mudik. Hal ini akan membuat kita kelelahan dan kehilangan konsentrasi. Lebih baik kita bersikap tenang, sambil berdoa dan membaca kembali persiapan kita. Juga gunakan waktu Anda untuk memastikan semua perlengkapan sudah siap ditempat. Gunakan waktu kita juga untuk berbincang-bincang dengan anak-anak yang sudah datang.

d. Jangan lupa anda harus istirahat (tidur) dan makan secukupnya sebelum acara tersebut. Pastikan kita pada kondisi puncak pada saat anda memimpin acara GABI tersebut agar tetap tampak segar, bersemangat dan penampilan kita dapat membangkitkan semangat anak-anak dalam GABI.

Dengan pembahasan ini maka diharapkan semoga permasalahan yang dihadapi selama ini dapat ditemukan solusinya sehingga menemukan formula yang tepat dalam membina GABI dan anda semakin kreatif. Selamat mencoba dan belajar menjadi pembina GABI yang baik.

Sumber : www.sekberpmvbi.org

Kamis, 29 Januari 2009

Meditasi Cinta Kasih (2)

Duduklah dengan tenang. Posisi badan tegak tapi tidak tegap.
Pusatkan perhatian pada nafas yang masuk dan keluar. Tarik nafas...hembuskan...
Sadari nafas yang masuk dan keluar
Tarik nafas...hembuskan...

Bayangkan di depan kalian ada rupang yang besar
Sang Buddha sedang duduk dalam posisi meditasi sama seperti kalian
Wajah Buddha begitu tenang
Tubuh Buddha berwarna kuning keemasan
Dari tubuh Buddha keluar sinar cinta kasih dan kebijaksanaan
Sinar cinta kasih dan kebijaksanaan memancar ke seluruh penjuru
Memancar juga ke diri kalian

Rasakan cinta kasih dan kebijaksanaan masuk ke dalam diri kalian
Saat ini, kalian telah memiliki cinta kasih dan kebijaksanaan
Pancarkanlah cinta kasih itu ke seluruh penjuru

Kepada kedua orang tua kalian
Sambil berkata dalam hati
Semoga orang tuaku sehat
Semoga orang tuaku bahagia

Kepada saudara-saudara kalian
Semoga saudara -saudaraku sehat
Semoga saudara -saudaraku bahagia

Pancarkanlah juga kepada teman-teman kalian dan berkatalah dalam hati
Semoga teman -temanku sehat
Semoga teman -temanku bahagia

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Semoga semua makhluk hidup berbahagia

Sadhu...(3x)

Meditasi Perenungan Sifat Luhur Buddha

Duduklah dalam posisi meditasi. Bayangkan Buddha dalam pikiranmu. Konsentrasilah pada renungan yang dibacakan kakak pembina.

Demikianlah Bhagava,
Yang Maha Suci,
Yang Tercerahkan Sempurna,
Yang Sempurna Menempuh Jalan,
Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing Makhluk yang Tiada tara,
Guru Para Dewa dan Manusia,
Yang Sadar.
Junjungan Yang Dimuliakan
Dalam diriku juga ada benih Buddha
Semoga aku juga dapat menjadi Buddha

Wajah Samana

Bahagia gembira ceria dan semua rasa suka cita
Warnai hiasi liputi wajah para samana
Saat dimana mereka oh tercerahkan hatinya
Mampu pahami sunyata inti kebenaran

Sabtu, 24 Januari 2009

Mars GABI

Lihatlah sinar mentari pagi, wahai teman-teman semua
Mari kita pergi ke Vihara, belajar, bermain, dan berkarya
Gelanggang Anak Buddhis Indonesia, itulah persaudaraan kita semua
Dimana Sang Buddha s'bagai pedoman menuju masa depan yang cerah
Tegakkanlah Dhamma dalam hidupmu
Hingga menerangi setiap langkahmu
Raihlah citamu penuh semangat walau rintangan menghadang
Kutahu masa-masa kecilku indah bagai burung-burung berkicau
Kuisi hariku di dalam GABI belajar Paritta dan Samadhi

Meditasi

Tiap hari bermeditasi
Untuk melatih konsentrasi
Pikiran kembangkan cinta kasih
Hati bersih jiwa bersih semua bersih

Rabu, 21 Januari 2009

Doa Bangun Tidur

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Terimakasih Engkau telah menjaga dan melindungi sepanjang tidur kami / saya
Sehingga saat terbangun kami / saya tetap sehat dan bahagia
Semoga Para Buddha senantiasa menuntun pikiran dan perbuatan kami / saya hari ini
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Doa Sebelum Tidur

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Bebaskanlah kami / saya dari mimpi buruk
Jauhkanlah kami / saya dari segala bahaya,
Sehingga kami / saya dapat tidur dengan nyenyak, tenang, dan damai
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Doa Sesudah Makan

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Berkahilah mereka yang telah berjasa
YAng telah menyediakan makanan ini untuk kami / saya
Semoga mereka senantiasa sehat dan bahagia dalam lindungan-Mu
Jasa dalam makanan ini kami / saya persembahkan untuk semua makhluk
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Doa Sebelum Makan

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Terimakasih atas segala berkah-Mu
Terimakasih atas rezeki yang ada di hadapan kami / saya
Semoga makanan ini akan memberikan kekuatan, kesehatan, dan kebahagiaan
Sehingga kami / saya akan selalu bahagia dalam lindungan-Mu
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Doa Sesudah Belajar

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Terimakasih atas berkah-Mu sehingga kami / saya dapat belajar dengan baik
Semoga ajaran kebajikan ini akan dapat kami / saya ingat selalu
Semoga semua ini akan berguna untuk saat ini dan selamanya
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Doa Sebelum Belajar

Terpujilah Sanghyang Adi Buddha, Tuhan Yang Maha Esa
Terpujilah Para Buddha dan Para Boddhisatva yang penuh cinta kasih
Berkahilah kami/saya dengan kekuatan dan semangat kebijaksanaan-Mu
Semoga kami / saya dapat belajar dengan baik dan penuih konsentrasi
Semoga kami / saya dapat menjadi anak yang baik dan pintar
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
Sadhu..... sadhu..... sadhu.....

Kalau Kau Suka Hati

Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati tepuk tangan
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati tepuk tangan

Kalau kau suka hati injak bumi
Kalau kau suka hati injak bumi
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati injak bumi

Kalau kau suka hati sebut Buddha
Kalau kau suka hati sebut Buddha
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati sebut Buddha

Kalau kau suka hati sebut Dhamma
Kalau kau suka hati sebut Dhamma
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati sebut Dhamma

Kalau kau suka hati sebut Sangha
Kalau kau suka hati sebut Sangha
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati sebut Sangha

Kalau kau suka hati sebut Buddha,Dhamma,Sangha
Kalau kau suka hati sebut Buddha,Dhamma,Sangha
Kalau kau suka hati mari kita lakukan
Kalau kau suka hati sebut Buddha,Dhamma,Sangha

If you happy and you know it clap your hands
If you happy and you know it clap your hands
If you happy and you know it and you really want to show it
If you happy and you know it clap your hands

If you happy and you know it call Buddha
If you happy and you know it call Buddha
If you happy and you know it and you really want to show it
If you happy and you know it call Buddha

Tips
Agar lebih menarik tempo dapat dipercepat atau divariasi misal
Kalau kau suka hati sebut Buddha, Dhamma, Sangha, tepuk tangan, injak bumi
Ini juga dapat meningkatkan konsentrasi anak

Sunday Morning

Sunday morning beautiful
Walking down to sunday school
Praying to the lord Buddha
And learning Dhamma

Meditation makes my feeling
Growing better each day
Sunday morning beautiful
Go to sunday school

Selasa, 13 Januari 2009

Come and See (Ehipassiko)

Ehipassiko come and see you’ll know
The Teaching of Peace
The Teaching of Love
The Teachings of the Buddha is for all
Who wants to be free forever more

Ehipassiko come and see you’ll know
The Teaching of Peace
The Teaching of Love
The Teachings of the Buddha is for all
Who wants to be free forever more

But don’t just believe
Investigate
Do not simply accept
what you hear or see
Not even if it is uttered by ME

So don’t just agree
you’ve got to verify
When you know that it’s good
And it’s praised by the wise
Then live up to it for the rest of your life

Music/lyrics: Daniel Yeo 28 Oct 1999 Salford, England

Wake Up In The Morning

Wake up in the morning with the sunshine in bright
Wake up in the morning never waste precious time
Wake up in the morning with the sunshine in bright
Wake up in the morning never waste precious time

Buddha is my teacher
Dhamma is my guide
Sangha is my precious guide
To show me what is right

Buddha is my teacher
Dhamma is my guide
Sangha is my precious guide
To show me what is right

Triple gems is the sunshine of my life

Sabtu, 10 Januari 2009

Makanan bagi penyandang autis

Ternyata tidak sembarang makanan boleh diberikan kepada anak autis. Kita simak saja artikel di bawah ini makanan apa saja yang boleh diberikan bagi anak autis.


Untuk mengetahui dengan pasti makanan apa saja yang tidak boleh dimakan harus menjalani test food allergy, dengan diambil sedikit darahnya dari ujung jari anak.
Dari situ akan lengkap teridentifikasi anak alergi makanan apa saja. tentu saja semua makanan yang alergi tersebut tidak boleh dikonsumsi. Setiap anak mempunyai alergi terhadap makanan yang berbeda.

Dalam jurnal dan tulisan ilmiah disebutkan sebaiknya anak autis mulai menjalani diet bebas gluten ( dalam tepung terigu, gandum), casein (dalam susu sapi), mengkonsumsi probiotik, mengkonsumsi vitamin dosis tinggi, dan terapi hormon.

Saat penyandang autis makan makanan yang mengandung tepung dan susu sapi, maka di dalam tubuhnya tidak menghasilkan enzim untuk mencerna gluten dan casein.

Akibatnya protein yang tercerna dengan baik akan diubah menjadi komponen kimia yang disebut opioid atau opiate. Opiaid bekerja seperti opium atau morfin yang bekerja sebagai toksin yang dapat mengganggu fungsi otak dan sistem imun.

Bisa dibayangkanlah efek morfin pada pengguna, meski gangguan tersebut berbeda-beda pada setiap individu.

Menurut Prof. Hembing Wijayakusuma, ada beberapa makanan yang harus
dihindari anak-anak autism, yaitu:


* gluten seperti gandum dan produk olahannya;
* casein seperti susu sapi dan produk olahannya;
* MSG, zat warna (terutama zat pewarna merah), borax, pemanis buatan,
* pengawet atau formalin dan zat-zat tambahan lainnya;
* jeruk, pisang, apel, anggur
* makanan kalengan, minuman bersoda, fastfood
* saus tomat
* kafein dan lain-lain

Bahan Makanan yang Disarankan:


* lobak, wortel, kiwi, angco
* biji-bijian seperti jali
* biji teratai
* akar alang-alang, direbus dengan air lalu diminum;
* ayam kampung
* ikan yang hidup di air yang tidak tercemar, seafood termasuk kerang dan lain-lain

CATATAN:


* sayur, buah-buahan dan biji-bijian bisa dihaluskan terlebih dahulu;
* dapat menggunakan gula untuk anak autis;
* bagi anak autism yang tidak peka terhadap gula, dapat menggunakan gula sedikit saja;
* minyak sayur/mentega yang digunakan disarankan yang berasal dari sayur-sayuran

Nutrien yang diperlukan (sumber: nutritional healing, 2006):
1. Calcium 1.500 mg/hari dan Magnesium 1.000mg/hari. Ini penting untuk kinerja otak yang normal dan fungsi sistem nervous
2. Choline 500-2.000mg/hari. Ini meningkatkan fungsi otak dan sirkulasi ke otak. Gunakan di bawah pengawasan medis
3. Co enzyme Q-10 dan Dimethylglycine 100mg/hari. Meningkatkan fungsi otak, pembawa oksigen ke otak
4. Vitamin B Kompleks. Berisi Vitamin B3 (50mg 3kali sehari), B5 (500mg perhari), B6 (50 mg 3 kali sehari). Ini penting untuk kinerja otak yang normal dan fungsi sistem nervous
5. vitamin C 5-20 gram/hari yang sangat ampuh untuk melawan radikal bebas


Sumber : http://mommygadget.com/2008/09/18/makanan-untuk-penyandang-autis/

Meditasi Pernapasan

Bagi seorang pemula, meditasi pernapasan / Anapanasati adalah meditasi yang mudah untuk dilakukan. Caranya dengan memperhatikan napas masuk dan keluar. Berikut ini panduan bagi kakak pembina saat anak-anak melakukan meditasi.

Marilah kita duduk bersila dengan santai dan punggung tegak. Kita akan mulai melakukan meditasi pernapasan. Matanya pelan-pelan ditutup. Sadarilah napas yang keluar dan masuk.
Napas masuk adalah kebahagiaan
Napas keluar adalah kebahagiaan
Kusadari, napasku masuk
Kusadari, napasku keluar

Napas masuk mengiringi hidupku
Napas keluar mengiringi hidupku
Aku sadar sedang menghirup napas
Aku sadar sedang menghembus napas

Saat duduk, menghirup napas
Saat duduk, menghembus napas
Setiap saat aku menghirup napas
Setiap saat aku menghembus napas

Aku bahagia
Aku bahagia
Aku bahagia
Aku bahagia

Meditasi Cinta Kasih

Salah satu jenis meditasi yaitu meditasi cinta kasih / Metta Bhavana. Berikut adalah panduan yang dapat dibacakan oleh kakak pembina saat anak-anak melakukan meditasi.

Duduklah bersila dengan nyaman, tetapi tetap tegak. Hari ini kita akan mengadakan meditasi cinta kasih. Adik-adik, perlahan menutup matanya. Pusatkan pikiran adik-adik pada renungan yang dibacakan kakak pembina dan bayangkan adik-adik berada di taman tersebut.

Adik-adik, kita berada di suatu taman yang indah sekali
Ada burung-burung kecil yang saling berkicau
Begitu juga dengan sepasang rusa yang saling mengasihi
Betapa hangatnya kasih sekumpulan kelinci di taman bunga itu

Ternyata bukan mereka saja yang saling mengasihi
Seluruh taman diliputi oleh cinta kasih
Baik dari hewan yang kecil seperti serangga
Maupun hewan yang besar seperti gajah

Begitu hangat dan indahnya cinta kasih
Semoga aku bahagia
Terbebas dari keserakahan, kebencian, dendam, iri hati, amarah, dengki
Semoga aku bermurah hati dan dapat menolong orang lain
Semoga aku selalu ramah tamah, hatiku penuh kasih sayang
Semoga aku dapat memandang semua orang sebagai keluarga sendiri
Semoga aku tenang, penuh damai, bahagia

Semoga aku sehat dan bahagia
Semoga orang tuaku sehat dan bahagia
Semoga guru-guruku sehat dan bahagia
Semoga keluargaku sehat dan bahagia
Semoga teman-temanku sehat dan bahagia
Semoga semua makhluk sehat dan bahagia