Kamis, 22 Juli 2010

Nirvana

Nirvana adalah tujuan akhir umat Buddha. Nirvana adalah kebahagiaan tertinggi. Kebahagiaan Nirvana tidak terikat pada kondisi, konstan dan stabil. Kebahagiaan Nirvana tidak tergoyahkan oleh apapun dan berlangsung selamanya. Nirvana bukanlah suatu tempat. Nirvana bukanlah suatu ketiadaan atau kepunahan. Nirvana bukanlah suatu surga.

Nirvana secara harafiah berarti berhentinya suatu proses karena hilangnya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses tersebut. Sang Buddha menggunakan kata Nirvana sebagai penunjuk terhadap berhentinya proses kelahiran kembali yang mengakibatkan makhluk hidup terus menerus diliputi oleh Dukkha.

Nirvana dapat direalisasi dengan cara melenyapkan keserakahan (lobha), kebencian (dosa) dan kebodohan bathin (moha). Nirvana merupakan bagian ketiga dari Empat Kesunyataan Mulia, yaitu Lenyapnya Dukkha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar