Kamis, 27 Oktober 2011
Sambut Hari Kathina
Bersama kita kan sambut hari Kathina
Haturkan hormat kita kepada-Nya Sangha
Yang telah tunaikan tugasnya
Reff :
Suka cita mari tanam jasa
Hati ikhlas tulus serta rela
S’moga kita semua berbahagia
Di hari ini di hari Kathina
Kamis, 18 Agustus 2011
Tips mendidik anak
Setiap orang pernah menjadi anak-anak dan sejak dari masa anak-anak hingga sekarang inilah yang membentuk diri kita saat ini. Email yang saya baca hari ini saya rasa tidak hanya cocok untuk anak2... tapi juga buat diri kita.
Masa anak-anak kita sudah berlalu, tetapi akibat didikan / kebiasaan / kenangan di masa kecil sedikit banyak pasti meninggalkan jejak berupa sifat / karakter/ tabiat kita entah yg baik atau yg jelek disaat ini.
Buat yang sudah punya tabiat baik, bersyukurlah dan tetap dipelihara :D. Buat yang punya tabiat jelek, tetap bersyukur karena masih bertemu Dharma (kebenaran) shg masih bisa belajar mengubah yg jelek jadi netral / positif..
No body's perfect! But we can aim to be perfect as a Buddha one day and try to start it from now!
Dengan adanya kesadaran bahwa dalam diri kita, dalam diri anak-anak, dan dalam diri setiap makhluk ada Buddha kecil disana.. semoga tulisan dibawah ini membuat kita terjaga dengan apa yang kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan. Sehingga Buddha kecil yang ada di diri kita dan di diri orang yang sedang berinteraksi dengan kita, makin lama makin besar dan bersinar dengan terang dan jernih.
Tips mendidik anak ........
Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan,
ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba,
ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok,
ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati,
ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan,
ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan,
ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan,
ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi,
ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan,
ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman,
ia belajar berdamai dengan pikiran
-Save the children with love & compassion-
Kamis, 02 Juni 2011
Story Tanggung Jawab Seorang Anak
Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak
yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar
biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.
Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang terbaik diantara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10 orang yang luarbiasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da yang paling luar biasa di antara 1,4 milyar penduduk China.
Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini
memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.
Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggung jawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya. Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.
ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.
Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua diakerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.
Aku Mau Mama Kembali.
Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, “Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!” Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi
kepadanya, “Sebut saja, mereka bisa membantumu” Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, “Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!” demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.
Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat kata belece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya… ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan…
Bangkitlah! Karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa
saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.
Kursus Dasar Agama Buddha Paket B
Melalui kursus singkat ini diharapkan pembina GABI memiliki pemahaman dan praktik Dhamma lebih baik lagi. Selain itu pengetahuan yang dimiliki juga dapat dibagikan kepada adik-adik yang tergabung dalam GABI. Selain pembina, ada juga lho adik-adik GABI dari kelas remaja yang mengikuti KDAB ini.
Sebagai informasi, KDAB ini merupakan program kerja dari Majelis Buddhayana Indonesia khususnya bidang pendidikan. KDAB ini terdiri dari 16 modul yang terbagi menjadi 4 tingkatan yaitu A, B, C dan D. Untuk mengikuti KDAB B harus terlebih dahulu mengikuti KDAB A, dan untuk mengikuti KDAB C harus terlebih dahulu mengikuti KDAB A dan B. Demikian juga dengan KDAB D. Jadi ikuti terus info-info dari kami tentang kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Rabu, 18 Mei 2011
Happy Vesak
A happy Vesak day
Happy Vesak happy Vesak happy Vesak day (2x)
Love and peace, hope and joy
be showered upon you
Vesak is a joyous day
A prince was born on this full moon day
Flowers sprang for a being so great
So let us celebrate
Vesak is a victorious day
Defeated mara with poise and grace
The lord of truth found the middle way
So let us celebrate
Vesak is a holy day
In peace and calm He passed away
Nirvana found and freedom gained
So let us celebrate
* lagu ini bisa didapatkan di album Come & See 2