Sila adalah aturan moral atau etika. Secara luas sila adalah sikap batin yang diungkapkan melalui perbuatan, ucapan, mata pencaharian benar. Sila ada berberapa macam : sila untuk umat biasa, sila untuk pandhita/ anagarika/I, sila untuk samanera/I, sila untuk bhikhu /i
Ketika seseorang benar-benar memilih agama Buddha sebagai pedoman hidupnya maka ia harus terlebih dahulu menyatakan perlindungan pada Tri Ratna dan membaca parita Tisarana. Setelah ia menyatakan perlindungan terhadap Tri Ratna baru boleh mengambil sila sila yang lainnya
Manfaat sila bagi kita
Memberi pedoman bagi hidup kita
Membuat kita lebih mawas diri
Memberi ketenangan dalam hidup
Menunjang upaya mencapai tingkat-tingkat kesucian
Ukuran manusia dikatakan susila dalam agama Buddha apabila seseorang dapat berkata, berbuat dan memiliki mata pencaharian benar
Sila yang wajib dilaksanakan oleh para umat biasa maupun upasaka/sika (umat yang telah menyatakan dirinya berlindung kepada Tri Ratna) disebut Pancasila
Isi dari Pancasila adalah melatih diri untuk
Tidak membunuh
Tidak mencuri
Tidak berbuat asusila
Tidak berbohong
Tidak mengkonsumsi bahan yang dapat melemahkan kesadaran
Attasila adalah pengembangan dari Pancasila yaitu terdiri dari 8 sila. Attasila terdiri dari Pancasila yang ditambah dengan 3 sila tambahan, yaitu melatih diri untuk :
Tidak makan lewat tengah hari
Menghindari menari, menyanyi, dan mencari hiburan
Menghindari tempat tidur/ duduk yang mewah
Biasanya Attasila ini dilatih pada hari-hari tertentu. Contohnya pada hari uposatha (1 , 8, 15, 23 kalender Buddhis/penanggalan bulan)
Dasasila adalah 10 sila yang dilatih oleh para Samanera/I namun juga bisa untuk upasaka/I yang tidak jadi Viharawan/I
Isi dari Dasasila merupakan pengembangan Attasila dengan tambahan, yaitu melatih diri untuk :
Berlatih menghindari pemakai bunga, wangi-wangian, alat-alat kosmetik untuk tujuan mempercantik diri
Berlatih menghindari penerimaan emas/ perak (uang) untuk kepentingan pribadi
Pattimokha sila adalah sila yang dijalankan oleh para Bhikkhu/I . Sila yang dijalankan oleh Bhikkhu Theravada sebanyak 227 sila. Sila yang dijalankan oleh Bhikkhu Mahayana sebanyak 250 sila. Sila yang dijalankan Bhikkhuni Theravada sebanyak 311 sila, dan sila yang dijalankan oleh Bhikkhuni Mahayana sebanyak 348 sila.
Selain sila diatas ada 4 buah peraturan keras bagi para Bhikkhu yang disebut Parajika. Jika seseorang melakukan pelanggaran Parajika maka ia harus keluar dari Sangha
4 Parajika tersebut :
Menghindari hubungan kelamin/perbuatan asusila
Menghindari pencurian
Menghindari pembunuhan
Berbohong mengenai pencapaian spiritual
Ada 4 syarat yang berhubungan dengan karma sehingga kita akhirnya dikatakan melanggar sila. 4 syarat tersebut adalah :
adanya cetana atau niat
adanya objek perbuatan
adanya tindakan
adanya hasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar