Seperti yang tercantum dalam Sigalovada Sutta, sebagai seorang anak, ada 5 kewajiban kita kepada orang tua, yaitu
1. merawat dan menyokong orang tua
Sejak di dalam kandungan, orang tua telah merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Banyak hal yang telah diberikan oleh orang tua kepada kita. Orang tua sudah memberikan kita makan, minum, tempat tinggal, dll. Orang tua juga mengajarkan kita berbagai hal dan menyekolahkan kita hingga kita menjadi anak yang cerdas. Ketika kita sedang sakit, orang tua juga selalu merawat dan menjaga kita. Oleh sebab itu sudah kewajiban kita untuk merawat orang tua sama seperti mereka merawat kita. Jika orang tua kita sakit, kita harus menemani mereka dan memperhatikan mereka.
2. melakukan tugas-tugas kewajiban kita terhadap orang tua
Seorang anak wajib untuk menyenangkan dan membahagiakan orang tua mereka, bila perlu mengorbankan kesenangan atau kepentingan sendiri demi orang tua. Kebahagiaan ini bukan hanya dari sisi materi, tapi juga kebahagiaan batin mereka. Anak dapat memberi dorongan agar mereka banyak melakukan kebajikan yang kelak akan menguntungkan bagi mereka sendiri dalam kehidupan selanjutnya.
3. mempertahankan keturunan dan tradisi keluarga
Tradisi keluarga yang baik dan sesuai dengan Dhamma harus dipelihara dengan baik. Memelihara garis silsilah dan tradisi keluarga juga berarti tidak menghamburkan harta benda keluarga dan menjaga nama baik keluarga.
4. menjadikan diri pantas menerima warisan
Seorang anak yang baik akan selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan Dhamma, menghindari hal-hal yang buruk, tidak bergaul dengan orang jahat, bergaul dengan orang-orang yang bijaksana, bersikap dewasa dalam berpikir dan bertindak, sehingga kedua orang tuanya menilai bahwa anak tersebut layak menerima warisan dari mereka. Setelah warisan itu diterima oleh si anak, warisan itu harus dikelola dengan baik, tidak dihambur-hamburkan, digunakan untuk modal usaha, atau untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, sehingga bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, maupun bagi masyarakat atau negara. Anak juga tidak selayaknya memperebutkan warisan ketika orang tuanya meninggal.
5. melakukan perbuatan-perbuatan baik dan upacara agama setelah mereka meninggal dunia
Ketika orang tua meninggal dunia, anak wajib melakukan upacara agama. Selain itu anak juga harus melakukan pattidana atau pelimpahan jasa, misalnya :
a. Mempersembahkan makanan, jubah, obat-obatan kepada anggota Sangha
b. Berdana kepada korban bencana alam, anak yatim piatu, para tuna netra atau orang jompo
c. Melepaskan binatang-binatang yang akan mati disembelih
d. Mencetak buku-buku Dhamma yang kemudian dibagikan kepada mereka yang membutuhkan
e. Berdana untuk pembangunan atau pemeliharaan vihara
f. Bermeditasi dan lain sebagainya
Setelah itu melimpahkan jasa kebajikan tersebut kepada orang tua yang telah meninggal, semoga mereka ikut berbahagia dan semoga mereka terlahir di alam yang berbahagia. Jasa kebajikan juga dapat dilimpahkan kepada leluhur atau sanak keluarga kita yang telah meninggal dunia.
Selasa, 19 Mei 2009
Jumat, 15 Mei 2009
Indah Waisak Suci
Sungguh indah bulan purnama siddhi
Cahyanya bersinar terangi malam
Begitu pun cahya kasih Sang Buddha
Terangi semua hati yang kegelapan
Sungguh indah waisak suci
Slalu hadir bawakan cinta
Bangkitkan smangat hidup luhur
Menuju bahagia
Waisak Waisak indah bermakna
Sampaikan pesan suci tuk semuanya
Indah Waisak
Cahyanya bersinar terangi malam
Begitu pun cahya kasih Sang Buddha
Terangi semua hati yang kegelapan
Sungguh indah waisak suci
Slalu hadir bawakan cinta
Bangkitkan smangat hidup luhur
Menuju bahagia
Waisak Waisak indah bermakna
Sampaikan pesan suci tuk semuanya
Indah Waisak
Langganan:
Postingan (Atom)