Sabtu, 04 September 2010

Meditasi

Ada bermacam-macam istilah meditasi dalam agama Buddha yaitu : Bhavana/ Samadhi . Meditasi sendiri mempunyai arti : pikiran yang terfokus / terpusat pada objek meditasi yang dipilih
Ada 2 macam meditasi/Bhavana yaitu :
1. Samatha Bhavana adalah meditasi untuk ketenangan batin
2. Vipassana Bhavana adalah meditasi untuk pandangan terang

Agar seseorang dapat melaksanakan meditasi dengan baik, ia harus :
• Memiliki keinginan yang kuat (tekad)
• Memiliki moral yang baik (sila)
• Sehat jasmani dan batin
• Memiliki tempat latihan yang sesuai
• Memiliki waktu senggang
• Adanya guru pembimbing
• Memiliki buku pedoman Meditasi (Kitab Suci)
• Memiliki obyek meditasi yang sesuai dengan sifatnya
• Memiliki teman yang bermoral

Manfaat meditasi secara umum
1. Pikiran tenang dan terkendali
2. Wajah berseri-seri
3. Bangun tidur dengan segar
4. Tidak mudah marah-marah
5. Sabar menghadapi segala permasalahan

Sang Buddha mengajarkan 4 cara bermeditasi yaitu :
1. Meditasi dengan cara duduk. Meditasi dengan cara ini biasanya dilakukan bagi pemula dan tingkat lanjut. Caranya duduk bersila (padmasana) badan tegak tetapi rilek, sebaiknya tidak bersandar pada dinding atau sandaran lain, mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran dipusatkan pada obyek yang dipilih.
2. Meditasi dengan cara berdiri. Berdiri dengan kaki sedikit renggang, kedua tangan didepan dada, tangan kanan memegang tangan kiri, usahakan dapat menjaga keseimbangan tubuh supaya batin tenang, pikiran berkonsentrasi pada obyek yang dipilih.
3. Meditasi dengan cara berjalan. Meditasi berjalan disebut cankamana. Meditasi ini dapat dipraktikkan dengan beberapa cara, antara lain :
• Berjalan denganmenghitung langkah kaki
• Berjalan dengan menyadari langkah maju, mundur, kekiri, kekanan. Menghitung langkah kaki kanan melangkah atau menyadari kaki kiri melangkah dst.
• Berjalan dengan menggunankan obyek meditasi nimitta (bayangan) tubuh kita sendiri.
4. Meditasi dengan cara berbaring. Berbaring dengan posisi tubuh miring kekanan atau kekiri (kaki kanan/kiri diatas) seperti posisi tubuh Sang Buddha ketika pariNirvana (wafat), kaki lurus, kepala ditopang dengan tangan kanan/kiri, mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran terpusat pada obyek meditasi yang dipilih.

Karma

Karma berarti perbuatan atau aksi. Jadi ada aksi baik atau karma baik dan ada pula aksi buruk atau karma buruk. Istilah karma sering diartikan secara keliru sebagai hukuman turunan/hukuman berat. Buddha menjelaskan secara jelas arti dari karma sebagai kehendak. Setelah memiliki kehendak, orang melakukan suatu tindakan lewat tubuh, ucapan atau pikiran. Jadi, karma berarti semua jenis kehendak, yang dilakukan oleh jasmani, perkataan dan pikiran, yang sifatnya baik maupun buruk.
Karma atau sering disebut sebagai Hukum karma merupakan salah satu hukum alam yang berkerja berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak, melakukan karma (perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari karma disebut sebagai karma Vipaka.

Kamis, 02 September 2010

Sangha

Sangha adalah perkumpulan Bhikkhu/Bhikkhuni. Sangha adalah pengemban amanat Sang Buddha. Sangha adalah pewaris Dhamma dan pewaris Vinaya (peraturan). Sangha siswa Sang Bhagava bertindak baik, lurus, benar, patut dan Sangha merupakan lapangan untuk menanam jasa kebajikan yang tiada taranya.

Ada 2 macam Sangha yaitu :
• Ariya Sangha adalah persaudaraan Bhikkhu/i suci yang telah mencapai tingkat kesucian (Sotapana, sakadagami, Anagami, Arahat)
• Sammuti Sangha adalah persaudaraan Bhikkhu/i yang belum mencapai tingkat kesucian.

Umat Buddha berlindung kepada Ariya Sangha.

Di Indonesia Sangha terbagi menjadi 3 ( Tiga ) yaitu :
1. Sangha Theravada Indonesia
2. Sangha Mahayana Indonesia
3. Sangha Agung Indonesia

Ketiga Sangha ini tergabung dalam Kesatuan Agung Sangha Indonesia ( KASI ). Bhikkhu pertama Pembangkit Agama Buddha di Indonesia adalah YM. Maha Nayaka Sthavira Ashin Jinarakhitta.

Cara menghormati Sangha adalah :
• Menghormati gambar-gambar dari para Ariya Sangha
• Memberi salam kepada Sangha ketika bertemu
• Mendukung Sangha dalam menjalankan Vinaya-nya

Dharma

Dharma adalah Kebenaran. Dharma adalah Ajaran Buddha, yang menuntun pada terhentinya penderitaan dan tercapainya kebahagiaan tertinggi, yaitu Nirvana. Ada banyak sekali ungkapan untuk menyatakan apa itu Dhamma.
Dhamma mengandung banyak pengertian. Diantaranya :
• Dhamma adalah Ajaran Buddha
• Dhamma adalah Kesunyataan
• Dhamma seperti kaca karena merupakan perwujudan sila, konsentrasi dan kebijaksanaan.
• Dharma seperti jembatan karena Dhamma membantu kita menyeberangi arus penderitaan sampai tercapai Nirvana
• Dharma seperti sebuah jalan agung, karena mengajarkan kita menjadi orang baik

Beberapa pengertian di atas semuanya benar. Seperti yang telah diceritakan Dhamma dibabarkan Sang Buddha pertama kali di Taman Rusa Isipatana. Sampai saat ini Dhamma yang diajarkan Sang Buddha masih relevan terhadap perkembangan dunia.

Dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha mempunyai tiga aspek yaitu :
• Dharma harus di pelajari
• Dhamma harus dilaksanakan
• Dhamma harus dicapai

Ada beberapa cara sederhana untuk tahap awal agar seseorang dapat memenuhi tiga aspek di atas yaitu :
• Mulailah dengan disiplin dan tekad yang kuat untuk mencari tahu Dhamma itu seperti apa. Ketika hari Minggu Anda mengikuti puja bakti datanglah tepat waktu, berpakaian rapi, mengikuti seluruh rangkaian puja bakti dengan serius dan penuh konsentrasi. Inilah praktek Dhamma yang sangat sederhana.
• Letakanlah, gunakan buku – buku puja bakti/ buku Dhamma dengan baik. Tidak melempar/membuang buku – buku Dhamma, tidak melangkahi, tidak memakainya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat sehingga dengan demikian Anda telah menghormati Dhamma.

Buddha

Buddha adalah Yang Sadar. Seseorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna (Bodhi). Seorang Buddha mempunyai sifat cinta kasih dan kasih sayang yang universal, maha suci dan maha bijaksana. Seorang Buddha telah sempurna dalam hal pengetahuan dan tingkah laku. Buddha adalah pembimbing umat manusia yang tiada taranya, guru para dewa dan manusia, yang patut dimuliakan.
Setiap makhluk pasti memiliki benih keBuddhaan yang disebut Bodhicitta, sehingga setiap makhluk memiliki potensi untuk menjadi Buddha. Dengan mengetahui cara berpikir seperti inilah maka, seorang Buddhis harus menghargai setiap makhluk sekecil apapun.
Di dunia ini banyak sekali yang telah menjadi Buddha. Ada Buddha yang muncul sebelum Buddha Gotama dan ada Buddha yang akan muncul setelah Buddha Gotama.

Ada tiga Macam Buddha yaitu :
• Samma Sambuddha adalah seseorang yang mencapai tingkat Kebuddhaan dengan usaha sendiri, tanpa bantuan makhluk lain dan mampu memberi pengajaran kepada dewa dan manusia. Dan para makhluk yang diberi pengajaran juga dapat mencapai kesucian batin. Buddha Gotama adalah seorang Samma Sambuddha.
• Pacceka Buddha adalah seseorang yang mencapai tingkat Kebuddhaan dengan usaha sendiri, tanpa bantuan makhluk lain, tetapi tidak mampu mengajar para dewa dan manusia hingga mencapai kesucian batin. Pacceka Buddha hanya dapat mengajarkan sila dan perbuatan baik lainnya.
• Savaka Buddha adalah seseorang yang mencapai penerangan Sempurna setelah belajar/melaksanakan ajaran Samma Sambuddha.

Cara memberi penghormatan kepada Buddha yaitu :
• Bernamaskara di depan rupang / patung Buddha
• Tidak mencemooh penampilan rupang-rupang Buddha, contohnya membandingkan rupang Buddha yang ini jelek, yang itu bagus
• Tidak meletakkan Rupang Buddha/Bodhisattva di sembarang tempat

Membuat Pembatas Buku Dhammapada

Dhammapada merupakan salah satu kitab suci agama Buddha dari bagian Khuddaka Nikāya, yang merupakan salah satu bagian dari Sutta Pitaka. Dhammapada terdiri dari 26 vagga (bab) 423 bait. Kisah/cerita yang melatarbelakangi munculnya syair-syair dalam Dhammapada terangkum dalam Dhammapada Atthakatha. Agar anak lebih mengenal Dhammapada, kali ini kita akan membuat pembatas buku yang berisi bait Dhammapada.

Alat & Bahan
- kertas karton ukuran 12 x 5 cm
- pensil warna, spidol
- alat & plastik laminating
- perforator(pelubang kertas)
- pita
- kitab suci Dhammapada

Langkah-langkah
- pilih salah satu bait Dhammapada
- tuliskan bait Dhammapada tersebut di karton
- hias dengan pensil warna dan spidol
- masukkan ke dalam plastik laminating kemudian laminating
- lubangi bagian ujung dengan perforator
- ikatkan pita pada bagian yang dilubangi

Rabu, 01 September 2010

Mengajar Ekspresif

Ketika kita mengajar sesuatu kepada anak-anak kita diperlukan beberapa metode agar kita dapat mengajar dengan ekspresif. Kita dapat menggunakan kreasi alat peraga.
Kreasi alat peraga ini merupakan alat bantu yang digunakan guru untuk dapat menyampaikan materi lebih ekspresif sehingga apa yang disampaikan mudah dimengerti, diterima dan diingat oleh anak-anak.

Contoh alat-alat Bantu yang dapat digunakan adalah :
a. Guru sebagai alat peraga
Maksudnya guru dapat bergaya dan berperan sebagai tokoh dalam cerita yang ia sampaikan.
b. Papan tulis sebagai alat peraga
Maksudnya guru dapat menggunakan papan tulis untuk memperjelas maksud yang akan disampaikan, dengan cara digambar, ditulis.
c. Boneka peraga/ wayang
d. Model kecil/duplikat
Maksudnya guru dapat membuat cerita lebih hidup, jika guru membuat seperti aslinya. Contoh Binatang kera dibuat model kera.
e. Flash card/cerita bergambar/ foto-foto/slide
f. Anak sebagai alat peraga
Maksudnya anak dapat diajak bermain peran, bergerak sesuai cerita.
h. Alat Bantu yang berupa bunyi-bunyian
contoh : langkah kaki, derap kuda. Suara kereta api.

Selain alat bantu guru juga harus menghayati isi cerita, sehingga ketika bercerita, cerita itu bisa hidup. Oleh karena itu ada beberapa latihan yang harus diikuti :
1. Olah VOCAL
Berlatihlah keras – berteriak – lembut – lirih
Cepat – lambat – amat lambat
Suara marah / emosi – percakapan biasa – suara sedih
Suara tegas/berwibawa – terharu – bimbang
Suara memohon, meratap
2. Olah TUBUH
Berlatihlah untuk berjalan dengan beberapa ekspresi:
santai – tenang – rileks
tegas – berwibawa – penuh percaya diri
lemah – loyo – lesu
seperti orang tua yang gemetaran
seperti orang sakit yang pucat
3. Olah MIMIK MUKA
Berlatihlah mimik muka :
Tenang – rilek
Tegas – berwibawa
Begis – sadis – keras
Ramah – murah senyum
Sedih – pilu
Melamun ” Jauh ”

Lakukanlah dengan penuh Ekspresif dengan bantuan kata KITA, KAMU, AKU

Alergi pada Anak

Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak ternyata juga rentan terhadap alergi. Alergi merupakan suatu reaksi kekebalan tubuh yang abnormal (berlebihan) karena disebabkan oleh zat-zat yang tidak berbahaya. Alergi timbul bila ada kontak terhadap zat tertentu yang biasanya, pada orang normal tidak menimbulkan reaksi. Zat penyebab alergi ini disebut allergen. Berikut adalah tips-tips untuk menghindari pemicu alergi pada anak, yang disampaikan oleh Dr. dr. Harsono Notopuro, Sp.PA (K)

Jika anak anda alergi:
1. pakailah kasur, bantal, guling dari spons. Bungkuslah kasur, bantal, dan guling tersebut dengan plastik, baru diberi sarung dengan bahan dari katun. Sarung bantal, guling dan seprei harus sering dicuci dan dibilas dengan air yang banyak supaya tidak ada sisa-sisa sabun atau bau sabun/detergen lainnya. Jangan simpan dalam almari yang ada kampernya atau bau-bauan yang lain.
2. Perabotan isi kamar harus sesedikit mungkin, hindari sedapat mungkin korden, koset, boneka dari wol, buku-buku, surat kabar/majalah lama, tikar pandan. Bersihkan kamar dua kali sehari dengan mengepel lantai, bersihkan kaca-kaca jendela dll dengan air biasa/detergen tanpa bau yang merangsang
3. Jangan pelihara anjing, kucing, binatang-binatang di dalam kamar atau dekat kamar anak
4. Tutuplah jendela dan gunakan AC. Perhatikan apakah filter AC anda sudah kotor atau masih bersih. Jangan gunakan bau-bauan pada AC anda
5. Jangan menyemprot obat nyamuk waktu anak berada dalam kamar tidur. Jarak waktu menyemprot dan masuknya anak ke dalam kamar sebaiknya lebih dari 4 jam.
6. Hindarkan bau-bauan yang merangsang, misalnya rokok, bedak, cat, parfum, bau ikan asin goreng, deodoran, kamper, dll
7. Jangan bawa anak ke tempat yang berdebu, misalnya pasar malam, taman remaja, pesta-pesta dimana ada ada AC dan banyak yang merokok
8. Hindarkan hawa panas dan lembab, misalnya pasar tempat orang berjualan dimana lantai bawah becek dan atapnya terbuat dari seng
9. Perhatikan tembok anda, apakah terdapat tanda-tanda basah, cat tembok yang menggelembung, bercak dari tembok anda, kalau mungkin pakailah cat tembok yang kedap air
10. Hindari obat-obat yang mengandung "Asitosal, Jodium"
11. Hindari makanan seperti coklat, zat warna dalam makanan dan minuman, tempe, kenari, kacang-kacangan, mangga, pisang ijo, sirsak, nanas, blewah, kelapa kopyor, alpukat; kelompok rempah-rempah seperti lombok, merica, ketumbar, pala, sereh, jahe, keningar; kelompok ikan laut seperti kerang, cumi-cumi, ubur-ubur, teripang, udang, tiram; makanan terlalu panas/dingin, cuka, acar, asinan, manisan